Suatu ketika Nabi Ibrahim (atas perintah Allah swt)
beserta Ismail dan ibunya Hajar datang ke Mekkah, kemudian Ibrahim
meninggalkan keduanya dengan membekali air dan kurma. Setelah beberapa
lama persediaan air habis, maka naiklah Hajar ke bukit Shafa dengan
harapan dapat menemukan pertolongan ataupun menemukan air, namun tidak
terlihat apapun kecuali hamparan pasir dan pergunungan batu, kemudian
Hajar lari ke bukit Marwa, namun di sanapun tidak terlihat apapun …
demikian Hajar berlari-lari bolak-balik dengan panik antara Shafa dan
Marwa hingga 7 putaran (dari Shafa ke Marwa 4 kali, dan Marwa ke Shafa 3
kali), dan dipuncak kelelahannya Hajar mendengar suara yang ternyata
suara Malaikat mengepakkan sayapnya … dan muncullah air Zam-zam …(Usaha
Hajar mencari pertolongan atau mencari air ini diabadikan dalam bentuk
ibadah Sa’i).
Zam-zam, dalam bahasa Arab artinya ‘air yang melimpah’ dan dapat juga berarti ‘minum dengan regukan sedikit-sedikit’ .
Kemudian
datanglah Kabilah dari Yaman yang dikenal dengan “Jurhum” menetap di
lace w:st="on"sana lace. Ketika kesucian Ka’bah mulai tercemar oleh
kemusyrikan, mata air Zam-zam pun ikut mengering dan sumurnya tenggelam
hingga tidak diketahui keberadaannya selama beberapa abad. Suatu malam
Abdul Muthalib (Kakek Nabi Muhammad) bermimpi, dalam mimpinya ia
mendengar suara ghaib yang menyuruhnya menggali Zam-zam kembali. Abdul
Muthalib menggali sesuai petunjuk dari mimpinya dan berhasil menemukan
mata air Zam-zam untuk kemudian memperbaiki sumur air Zam-zam.
Sumur
Zam-zam terletak di sebelah tenggara Ka’bah berjarak kira-kira 11 m.
Dahulu kala air Zam-zam diambil dengan menggunakan gayung, namun pada
tahun 1373 H. (1953 M.) dibangun pompa air yang menyalurkan air Zam-zam
ke bak penampungan dan juga ke kran-kran yang ada di sekitar sumur
Zam-zam. Berdasarkan penelitian, dibuktikan bahwa mata air sumur Zam-zam
dapat memompa air antara 11 – 18,5 liter air /detik, sehingga per
minitnya akan menghasilkan air 660 liter, berarti dalam 1 jam dapat
menghasilkan air sebanyak 39.600 liter. Dari mata air ini terdapat celah
ke arah Hajar Aswad dengan panjang 75 cm dengan ketinggian 30 cm yang
juga menghasilkan air sangat banyak, ada pula celah ke arah pengeras
suara dengan panjang 70 cm dan tinggi 30 cm, di samping beberapa celah
kecil lainnya ke arah Bukit Shafa dan Bukit Marwa.
Beberapa keterangan mengenai sumur Zam-zam :
Celah
sumur di bawah tempat thawaf 1,56 m.Kedalaman sumur dari bibir sumur 30
m. Kedalaman air dari bibir sumur 4 m. Kedalaman mata air 13 m. Dari
mata air sampai dasar sumur 17 m. Diameter berkisar antara 1,46 – 2,66
m. Dahulu di atas sumur Zam-zam terdapat bangunan dengan ukuran 8,3 x
10,7 m, antara tahun 1381 – 1388 H. bangunan ini dibongkar untuk
memperluas tempat thawaf, sehingga tempat air minum air Zam-zam
dipidahkan ke ruang bawah tanah di bawah tempat thawaf, dengan 23 anak
tangga dan dilengkapi dengan AC. Tempat masuk untuk lelaki & wanita
dipisahkan, terdapat 220 kran di ruang untuk lelaki dan 130 kran di
ruang untuk wanita. Sumur Zam-zam dapat dilihat dari ruang untuk pria
yang dibatasi dengan kaca tebal. Saat ini sumur Zam-zam ditutup untuk
umum.
Pada tahun 1415 H. dibentuk pejabat atau Lembaga di Mekkah
yang bertugas khusus mengurusi air Zam-zam, dan saat ini telah
membangun saluran untuk menyalurkan air Zam-zam ke tangki penampungan
yang berkapasiti 15.000 m3, bersambung dengan tangki lain di bagian atas
Masjidil Haram guna melayani para pejalan kaki dan musafir. Selain itu
air Zam-zam juga diangkut ke tempat-tempat lain menggunakan trak tangki
diantaranya ke Masjidil Nabawi di Madinah Al-Munawarrah.
Keutamaan dan fadhilat air Zam-zam antara lain:
Air
Zam-zam berasal dari mata Surga (Maa’ul Jannah).Merupakan pemberian
Allah atas doa Nabi Ibrahim as yang dikabulkan.Penentu hidup dan
perkembangan lace w:st="on"kota lace Mekkah Al-Mukarromah. Bukti nyata
eksistensi Allah swt di Tanah Suci.Menjadi nikmat agung serta membawa
manfaat besar pada Masjidil Haram.Air terbaik yang ada di muka
bumi.Terjadi melalui perantara Malaikat Jibril as.Berada di tempat
paling suci di dunia.Air yang dipergunakan untu mencuci kalbu Rasulullah
saw lebih dari satu kali.Rasulullah saw memberkatinya dengan air ludah
beliau yang suci.Air yang berfungsi sebagai makanan (mengenyangkan)
sekaligus obat untuk penyembuh segala macam penyakit.Dapat
menghilangakan pusing kepala.Barang siapa melihatnya, insya Allah
penglihatannya akan menjadi lebih tajam.Jika diminum dengan niat
kebaikan, maka Allah swt akan mengabulkan sesuai niatnya.Keinginan untuk
mengetahui seluk-beluk air Zam-zam merupakan tanda keimanan dan
terbebas dari sifat nifaq (munafik).Air minum untuk orang-orang yang
baik.Menjadikan badan kuat.Tidak akan pernah habis walau selalu
diambil.Telah ada sejak 5.000 tahun yang lalu, sehingga menjadi sumur
tertua di muka bumi. Di Masjidil Haram di Mekkah Al-Karromah, air
Zam-zam bertebaran di halaman serta di dalam Masjidil Haram,
diperbolehkan mengambil air Zam-zam dengan mengisikannya kedalam botol
atau tempat air untuk dibawa pulang:
Di Mekkah Al-Mukarromah:
Di halaman Masjidil Haram:
Air
Zam-zam dapat kita temukan di beberapa sisi halaman Masjidil Haram
dalam sediaan berbentuk semacam dispenser khusus, terbuat dari logam
yang dipasangi beberapa kran. Di dekatnya disediakan gelas plastik
bersih dan juga tempat pembuangan gelas plastik pakai buang. Di sini air
Zam-zam dapat kita pergunakan untuk wudlu juga, karena tidak jauh dari
dispenser ini ada bagian lantai halaman yang diberi lubang untuk dapat
mengalirkan air ke saluran pembuangan, jadi kita bisa mencuci kaki di
sini. Di atas dispenser tertulis peruntukkannya, apakah “Men Only” atau
“Women Only”, sayangnya jamaah tidak tertib, jadi campur aduk. Air
Zam-zam di sini sejuk/dingin.
Di dalam Masjidil Haram:
Ada
air Zam-zam yang ditempatkan pada tempat air minum terbuat dari fiber
atau plastik berwarna cream yang dipasang sebuah kran di bahagian depan
bawah, diletakkan pada sebuah dudukan yang tidak tinggi, jadi kalau mau
mengambilnya harus berlutut atau bongkok. Di sebelah kiri & kanan
setiap tempat air tsb disediakan juga gelas plastik bersih dan tempat
pembuangan gelas plastik pakai buang. Beberapa tempat minum ini
dijajarkan berdekatan untuk setiap lokasi yang rata-rata berjumlah 5
buah. Pada bahagian depan atasnya ditulis dengan huruf Arab (artinya tak
tau) yang berwarna hitam dan hijau. Yang tulisannya berwarna hitam
airnya dingin, sementara yang tulisannya berwarna hijau airnya tidak
dingin, jadi bagi yang sedang demam atau batuk sebaiknya mengambil air
yang tidak dingin. Sediaan air Zam-zam seperti ini bertebaran di dalam
Masjidil Haram, hingga pada lantai 2 dan lokasi Sa’i lantai pertama.
Di
beberapa bagian Masjidil Haram terdapat air Zam-zam yang khusus untuk
berwudlu, semacam tempat cuci tangan yang ada kran-nya dipasang berderet
(bentuk krannya agak unik), juga di sekitar tempat tersebut disediakan
tempat khusus untuk mencuci kaki. Tempat wudlu seperti ini terdapat di
lantai pertama maupun di lantai kedua. Air Zam-zam di sini dingin.
Di
beberapa bagian Masjidil Haram juga disediakan dalam sediaan berbentuk
semacam dispenser seperti yang terdapat di halaman Masjidil Haram, namun
di atas dispenser ini terdapat tulisan “For Drinking Only” dan di
bawahnya (Surprise !!!) tercantum tulisan “Hanya Untuk Diminum” (Orang
Indonesia mungkin sering menggunakannya untuk hal lain sehingga perlu
dicantumkan peringatan dalam Bahasa Indonesia … malu ya!). Sediaan
seperti ini terdapat di lantai pertama dekat areal thawaf, juga di
lokasi Sa’i lantai kedua. Air Zam-zam di sini dingin.
Di pinggir
tempat thawaf disediakan dalam sediaan seperti yang terdapat di
halaman, jadi air Zam-zam di sini pun dapat dipergunakan untuk wudlu.
Hanya tidak tertulis peruntukkannya (Men or Women). Air Zam-zam di sini
dingin.
Di Masjidil Nabawi di Madinah Al-Munawarrah, Air Zam-zam
di sini ditempatkan pada tempat air minum terbuat dari fiber atau
plastik berwarna cream sama seperti yang terdapat di dalam Masjidil
Haram, hanya untuk air yang tidak dingin, tulisan Arab-nya berwarna
biru.
Air Zam-zam diakui sebagai air mineral terbaik yang ada di
dunia ini, namun untuk dapat menyembuhkan penyakit tidak bererti begitu
saja diminum terus dapat menyembuhkan, sebab yang menyembuhkan bukanlah
airnya, yang menyembuhkan adalah rahmat Allah yang diturunkan melalui
air Zam-zam untuk hamba-Nya yang dipilih karena ketaqwaannya. Karena itu
tertib meminum air Zam-zam harus dipenuhi, dengan diawali membaca niat
secara ikhlas, kemudian menghadap ke arah qiblat membaca doa yang tulus
dengan penuh keyakinan akan dikabulkan, sesuai dengan niat kita. Air
Zam-zam berkhasiat, sesuai dengan niatnya (niat yang akan meminumnya).
Adab meminum air Zam-zam:
Berdoa sebelum meminum air Zam-zam sambil menghadap ke qiblat. Contoh doa sebelum minum air Zam-zam:
Allohuma
inni as-aluka ‘ilman naa-fi’an, wa-rizqon waa-si’an, wa-syifaa-an min
kulli daa-in wa-saqomin … biroh-matika yaa arhamar-roohimiin.
Ya
Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki
yang banyak, serta kesembuhan dari sakit dan penyakit … wahai dzat Yang
Maha Pengasih.
Namun kita boleh juga membaca doa-doa yang baik yang lainnya.
Menggunakan
tangan kanan untuk mengambil air Zam-zam, dan dengan membaca basmalah
serta takbir (Bismillahi Allahu Akbar), basahilah bibir pada tegukan
pertama, kemudian bacalah hamdalah dan menarik nafas 3 kali.Dengan
membaca basmalah serta takbir, basahilah tenggorokan pada tegukan kedua,
kemudian bacalah hamdalah dan menarik nafas 3 kali.Dengan membaca
basmalah serta takbir, minumlah sepuasnya pada tegukan ketiga yang boleh
dilanjutkan dengan membasahi bagian tubuh tertentu, kemudian bacalah
hamdalah.Kemudian bacalah doa untuk kebaikan dunia & akhirat.
Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang dipilih-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar